Digitalnewsindo.com
Tangeran,9 Sepetember 2017-Diskusi ini untuk menegaskan sikap Mahasiswa Jambi di Jabodetabek untuk ikut terlibat dalam Pembangunan Provinsi Jambi.Dalam rangka mengkritisi dan memberikan solusi untuk realisasi program Jambi Tuntas di provinsi Jambi. Maka kami dari mahasiswa Jambi di Jabodetabekakan melakukan diskusi nasional dengan tema mau kemana Jambi Tuntas
Letak Jambi secara geograns sangat strategis dalam kawasan ASEAN dan interregional Sumatera (Provinsi Sumsel, Sumbar, Riau, Kepulauan Riau, dan Bengkulu) karena dapat menjadi pintu gerbang keiuar dan masuknya barang, jasa dan orang dari dan ke Batam, Malaysia dan Singapura serta dari provinsi lain. Peran Jambi ke depan akan semakin strategis sejalan dengan dimulainya pasar bebas Asean (AFTA) dan Asean China (ACFTA).
Program Pengurangan Emisi Karbon akibat Deforestasi dan Degradasi. Hutan dan Lahan. Provinsi Jambi berpotensi menjadi daerah yang potensial untuk menjaga keseimbangan lingkungan, dengan pertimbangan bahwa sekitar 70% hutan Jambi masih memiliki tutupan hutan dengan kategori baik.
Sebagai jantung pulau Sumatera, posisi hutan Jambi sangat strategis bagi keanekaragaman hayati Sumatera. Dengan memiliki 4 Taman Nasional (TNKS, TNBT, TNBD dan TNB) dapat dipastikan Provinsi Jambi merupakan benteng terakhir dari habitat bermacam satwa liar, seperti Harimau Sumatera ( Pantheratigris sumatrae ), Badak Sumatera ( Dicerorhinus sumatraensis ), Gajah Sumatera (Elephas maximus ) dan lainnya yang terus menurun drastis akibat perburuan dan penyempitan habitat. Selain itu juga sebagai sebagai rumah yang nyaman untuk flora khas seperti cendawan muka harimau (Ratlesiahaselti), Raflesia amoldi, Amorphopalus titanum dan berbagai jenis kekayuan, menjalin kerjasama yang lebih Iuas dan meningkatkan partis’rpasi swasta/masyarakat terhadap pelaksanaan pembangunan di Provinsi Jambi.
Penyediaan ruang dan tempat usaha yang Iayak, nyaman, aman dan memadai bagi pelaku-pelaku ekonomi terutama pada sektor-sektor informal dan penataan Ruang Terbuka Hijau. Pengembangan sektor dan komoditas unggulan berbasis sumber daya Iokal dan terbarukan antara lain seperti Pengembangan Pusat Agribisnis, terutama untuk pasar-pasar domestik dan pasar regional.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jambi 2005 2025 dengan pembangunan jangka panjang Provinsi Jambi JAMBI YANG MAJU, MANDIRI , ADIL DAN SEJAHTERA , merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari visi Pembangunan Nasional Tahun 2005-2025 yang tujuan sebagaimana tertuang dalam Pembukaan UUD 1945.
Berpedoman pada berbagai pola dan struktur tata ruang yang telah ditetapkan dalam RTRW Provinsi Jambi sebagai dasar untuk menetapkan Iokasi program pembangunan yang berkaitan dengan pemanfaatan ruang daerah di Provinsi Jambi. Dalam menyeimbangkan kebutuhan (demand ) dan ketersediaan (supply) ruang agar mendekati kondisi optimal, maka pendekatan perencanaan dilakukan melalui penyerasian antar pembangunan sektor dengan kebutuhan ruang dan potensi sumberdaya alam, yang berazaskan kelestarian lingkungan menuju pembangunan berkelanjutan melalui pembagian kawasan Iindung dan budi daya dengan topografr dan zona wilayah.
Visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi tahun 2016 2021, fokus pembangunan di arahkan pada peningkatan kualitas pelayanan dasar, pertumbuhan ekonomi serta peningkatan kualitas pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan h‘idup. Pemerataan pembangunan beserta hasiI-hasil pembangunan; kondisi yang aman dan kondusif dalam meiaksanakan pembangunan; membangun kebersamaan melalui kerjasama dan kemitraan pembangunan antar tingkatan Pemer’intahan mulai dari Pemerintah Daerah, swasta dan masyarakat dan meningkatkan efrsiensi dan efektivitas dalam pemanfaatan sumberdaya daerah serta pengelolaannya.

Infrastruktur Daerah & Transportasi
Infrastruktur tranportasi darat yang masih rendah mengakibatkan terjadinya hambatan-hambatan dalam transportasi orang, barang dan jasa baik di dalam wilayah provinsi Jambi maupun ke Provinsi tetangga. Terutama dari kawasan sentra produksi ke pusat-pusat pemasaran. Kurangnya akses perhubungan untuk daerah pantai dan pulau terIuar di bagian timur Provinsi Jambi, masih adanya desa yang belum terjangkau oIeh sarana transportasi darat. Masih terjadinya pembebanan berlebihan ( overloading ) pada jalan, terutama pada Iintas Timur dan Barat Sumatera yang melalui Provinsi Jambi. Masih kurangnya pemanfaatan transportasi sungai, danau dan laut yang merupakan transportasi tradisional masyarakat Jambi. Transportasi ini relatif Iebih murah karena mampu mengakomodasi kapasitas angkut yang Iebih besar dan biaya perawatan sarana transportasi yang Iebih rendah. Transportasi ini dapat dimanfaatkan terutama untuk angkutan barang seperti hasil tambang dan hasil penanian dalam arti luas. Masih kurangnya sarana perhubungan udara. Mendorong bandara di Kota jambi dan Kabupaten Bungo menjadi bandar udara intemasional, dan membangun bandara udara kerinci. Tidak tersedianya tranformasi kereta yang menghubungkan antar kabupaten/ kota se-propinsi jambi Kelistrikan. Kurangnya tenaga listrik yang berdampak pemadaman listrik. (Kebutuh Iistrik Provinsi Jambi 181,07 MW sementara kemampuan hanya 155 MW).Kurangnya pemanfaatan sumber daya alam seperti Gas, Batu bara, Sungai dan cangkang sawit sebagai Pembangkit Tenaga Listrik.
Pertanian
Kurangnya infrastruktur pertanian seperti waduk dan irigasi. lnfrastruktur ini secara Iangsung bersentuhan dengan kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat terutama petani untuk meningkatkan produksi padi, jagung dan palawija guna tenIvujudnya ketahanan pangan Provinsi Jambi.
Sosial Budaya Pendidikan
Belum meratanya sebaran pendidikan di kabupaten/kota yang menyebabkan perbedaan APK/APM yang mencolok antara kabupaten dan kota.
Belum optimalnya proses belajar mengajar sebagai akibat sarana dan prasarana seperti buku, alat-praktik, alat peraga dan alat-alat laboratorium yang belum memadai.
Distribusi guru dan tenaga pendidik yang kurang merata antar satuan pendidikan dan antar wilayah termasuk terpenuhinya kebutuhan guru di daerah terpencil sesuai dengan standar pelayanan minimal. Masih banyak anak usia sekolah yang tidak sekolah serta kesadaran masyarakat untuk bersekolah yang masih relatif rendah. Pelaksanaan muatan lokal yang masih bersifat umum dan belum menyentuh Iangsung terhadap kepentingan daerah masing-masing. Masih rendahnya serapan dunia usaha dan industri untuk menerima tenaga kerja tingkat menengah karena dianggap masih kurang terampil dan kurang profesional.
Kesehatan
Masih terdapatnya gizi buruk,masih tingginya angka kematian bayi di Provinsi Jambi. Perilaku masyarakat yang kurang mendukung pola hidup bersih dan sehat. Rendahnya kondisi kesehatan lingkungan.
Kurangnya sarana dan prasarana kesehatan di Provinsi Jambi baik secara kuantitas maupun kualitasnya dan tenaga kesehatan yang memadai apalagi di wilayahwilayah terpencil. Terbatasnya.tenaga kesehatan dan distribusi tidak merata. Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan belum memadai baik dari segi kuantitas maupun kualitas dengan penyebaran yang tidak merata. Terbatasnya Sumber Daya Obat dan Perbekalan Kesehatan.
Terbatasnya kegiatan untuk Pemberdayaan Masyarakat.
Pariwisata dan Budaya
Belum optimalnya potensi kepariwisataan di Provinsi Jambi dan peningkatan sarana dan prasarana, serta kesiapan masyarakat setempat dalam menerima kunjungan wisatawan. Masih kurangnya penggalian, pelestarian dan pengembangan nilai-nilai tradisionai dan kearifan Iokal yang luhur. Rendahnya penyerapan dan pengembangan nilai-nilai budaya nasional maupun budaya asing yang unggul dan dapat menunjang percepatan peningkatan pembangunan daerah. Lemahnya peran setta seluruh elemen masyarakat dalam upaya mengga|i, mengembangkan, dan melestarikan nilai-nilai budaya, serta meningkatnya kegiatan masyarakat dalam upaya pengembangan dan pelestarian kawasan budaya dan benda cagar budaya yang terkoordinasi secara sinergis dengan pemerintah.
Kurangnya even-even kebudayaan yang dinamis, unik dan berkelas yang bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan dan kecerdasan masyarakat, serta mendukung peningkatan pembangunan pariwisata daerah.
Kepemuda dan Olahraga
Kurangnya minat pemuda baik sebagai individu maupun organisasi kepemudaan untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan dalam bidang kewirausahaan. Tingginya jumlah pemuda yang terlibat dalam narkotika dan HIV/AIDS.
Kurangnya pengembangan budaya olah raga di kalangan masyarakat luas. Kurangnya sarana dan prasarana kepemudaan dan Olahraga serta tingkat pendidikan pemuda yang masih relatif rendah.
Belum optimalnya peran swasta dalam menunjang prestasi olah raga daerah. Semakin berkurangnya ruang publik guna meningkatkan akses Iayanan kepada masyarakat agar bisa berolahraga dengan baik dan terarah. Perekonomian Daerah
Keuangan Daerah
Tingginya tingkat ketergantungan daerah ini terhadap pemerintah pusat. Hal ini mencerminkan bahwa sumber pembiayaan daerah ini masih mengharapkan dari pemerintah pusat. karena objek pajak yang ada di Provinsi sangat terbatas sebagai sumber pendapatan daerah.
Belum optimalnya pemanfaatan potensi pajak dan retribusi daerah yang ada, Penerimaan PAD Provinsi Jambi masih tergantung pada penerimaan pajak daerah yang berasal dari pajak kenderaan bermotor dan biaya balik nama yang besamya pada tahun 2010 mencapai 85 persen dari total penerimaan PAD Provinsi Jambi pada tahun tersebut.Perbedaan karakteristik potensi sumberdaya yang berbeda setiap wilayah. Kabupaten/Kota dengan kapasitas fIskaI terbesar adalah Kota Jambi, Tanjab Barat, Tanjab Timur, dan Bungo, sedangkan kapasitas flskal terendah di Kabupaten Merangin mengakibatkan adanya kesenjangan kapasitas flskal antar kabupaten/kota. Masih rendahnya kesadaran masyarakat wajib pajak terhadap peranan PKB dan BBN-KB sebagai sumber dana pembangunan daerah.

You may also like

Leave a Comment